Model pemeringkatan hasil penilaian dalam TOP CSR Award tahun ini diberikan dalam format bintang. Peringkat tertinggi diberi lima bintang dan terendah satu bintang.
Mas Ahmad Daniri, Ketua Dewan Juri TOP CSR Award, menjelaskan peringkat lima bintang memiliki makna Sistem Kebijakan dan Governansi CSR Perusahaan sudah berada pada level excellent dan menjadi benchmark bagi perusahaan sejenis. Sementara bintang satu sistemnya tidak baik bahkan menghambat aktivitas perusahaan.
IMM dan JBG kedua-duanya memperoleh peringkat bintang empat dalam ajang ini. IMM dan JBG memfokuskan program Keanekaragaman Hayati sebagai isu utama yang dipresentasikan di hadapan dewan juri pada saat penilaian. IMM mengangkat topik konservasi kawasan pesisir di kawasan Pelabuhan Batubara Bontang sementara JBG mengetengahkan nilai tambah konservasi Keanekaragaman Hayati dalam pengelolaan kawasan sebagai bagian dari program pasca tambang.
Penghargaan untuk Pemimpin Perusahaan
Dalam pandangan TOP CSR Award, Program CSR harus dilakukan oleh seluruh fungsi Perusahaan kemudian dilaksanakan sejalan dengan visi misi dan strategi perusahaan. Lebih dari itu, manajemen harus memiliki komitmen dalam implementasi program-program CSR.
Sejalan dengan itu, ajang TOP CSR ini memberikan penghargaan kepada Pemimpin Perusahaan yang dinilai memiliki komitmen tinggi terhadap pelaksanaan CSR. Direktur Utama IMM, A.H. Bramantya Putra mendapat penghargaan kategori yang disebut TOP Leader on CSR Commitment ini.
A.H. Bramantya Putra menyatakan bahwa CSR di ITM saat ini sudah menjadi tanggung jawab setiap fungsi dan diarahkan untuk Creating Shared Value atau menciptakan nilai bagi Perusahaan maupun stakeholders.
“Departemen CSR bukanlah pemilik program, tetapi sebagai pendorong dan fasilitator pelaksanaan tanggung jawab sosial Perusahaan,” tegas Bramantya Putra yang juga Wakil Direktur Utama ITM ini. Ia pun menambahkan bahwa pelaksanaan CSR yang baik, pada akhirnya akan mendukung keberlanjutan usaha perusahaan.
TOP CSR 2020
TOP CSR Award 2020 diikuti tak kurang dari 200 perusahaan dari berbagai sektor. Dewan juri yang melakukan penilaian berasal dari lembaga-lembaga terkemuka di dunia CSR, Manajemen dan Tata Kelola yakni Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), Indonesia Shared Value Institute (ISVI), Yayasan PAKEM, sgl Management, Solusi Kinerja Bisnis (SKB), Lembaga Kajian Nawacita (LKN), Corebest, Sinergi Daya Prima dan Interdev.
Menurut Ketua Pelaksana TOP CSR 2020, Moh. Luthfi Handayani, yang juga Pemimpin Redaksi Majalah TOP Business, hal penting yang didapat dari ajang penghargaan ini diantaranya mendorong kolaborasi dan pembelajaran dari para pelaku, meningkatkan transparansi pelaksanaan CSR sesuai prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik serta menjadi ajang komunikasi dan sosialisasi program CSR.
Mas Ahmad Daniri dalam sambutannya menyatakan bahwa TOP CSR memiliki nilai lebih karena tak hanya melihat aspek pemenuhan standard ISO 26000, namun menyentuh Tata kelola dan Strategi Perusahaan. Juri TOP CSR pun melihat keterkaitan program dengan SGGs dan Nawacita pemerintah selaras dengan praktik bisnis Perusahaan.
“Sebagai proses pembelajaran, peserta juga berkesempatan mendengarkan paparan dari peserta lain,” tambah ketua KNKG ini.
Yang tak kalah penting, juri selalu memberikan masukan untuk peningkatan program CSR seluruh peserta. TOP CSR Juga menyediakan aplikasi online Social Responsibility Index (SRI) yang memungkinkan peserta melakukan swa-nilai atau self-assessment terhadap kualitas CSR mereka.
Pemerintah Ingin Sinergi dengan Swasta
Ajang TOP CSR yang dihelat di Ballroom Hotel Sultan 29 Juli 2020 tersebut terasa beda dengan diterapkannya protokol Covid-19 yang cukup ketat. Pembeda itu juga muncul dari kehadiran keynote speakers Wakil Menteri Kehutanan Alue Dohong, Dirjen Pembangunan Daerah Tertinggal Kementerian Desa Tertinggal, Drs. Syamsul Widodo, MA, dan Marzuki Usman memberikan perspektif lain dari CSR kedepan.
Menurut Alue Dohong, banyak kesempatan berbuat lebih ditengah tantangan Pandemi Covid-19 saat ini. Perusahaan pun dapat menangguk reputasi baik dari kiprahnya. Dari sisi peraturan, Kementrian KLHK juga memberikan berbagai kemudahan pelaporan selama masa pandemi berlangsung.
Paparan Syamsul Widodo yang sangat paham kondisi pedesaan di Indonesia, membuka wawasan bahwa CSR jika disinergikan dengan program-program terkait keberadaan Dana Desa, akan membuahkan hasil yang luar biasa.
“Indonesia dengan 74.953 desa membutuhkan kerja sinergis dari Pemerintah dan Swasta,” ungkapnya. Sementara Marzuki Usman, yang pernah menduduki lima jabatan menteri, menuliskan sambutannya yang menyoroti pentingnya teknologi digital di masa pandemi dan era new normal.Ajang TOP CSR menyisakan semangat bagi para peserta untuk berbuat lebih di masa depan, seperti diungkap oleh peserta yang berkesempatan memberikan testimoni di sela-sela penyerahan Penghargaan.
(Source: https://majalahcsr.id/dua-anak-usaha-itm-mendapatkan-award-dalam-ajang-top-csr-award-2020/)