Koalisi yang beranggotakan sekira 100 negara miskin atau Least Developed Countries (LDC) mengemukakan kekhawatirannya atas lambannya negara berkembang menerapkan janji mereka mengatasi krisis iklim. Kelompok LDC juga menginginkan negara maju untuk lebih serius lagi dalam memitigasi persoalan iklim pada pertemuan tingkat tinggi Cop26 yang dilaksanakan pada akhir tahun ini.

Untuk mewujudkan transisi energi, Pertamina menargetkan portofolio energi hijau sebesar 17 persen dari keseluruhan bisnis energinya pada tahun 2030. Hal ini disampaikan melalui paparan CEO Pertamina NRE, Dannif Danusaputro, dalam acara Indonesia Clean Energy Conference pada Jumat (9/7/2021) yang diselenggarakan secara virtual oleh Petromindo.