Kebijakan Australia dalam merespon perubahan iklim menempati posisi terakhir dari sejumlah negara. Hal ini terungkap dari rilis informasi yang dipublikasikan dalam perhelatan KTT COP26 di Glasgow, Skotlandia. The Climate Change Performance Index merangkum 60 negara yang berkontribusi pada 92% emisi global selama ini. Di antara daftar negara itu, Australia menempati peringkat 54 dalama pemakaian energi, 52 dalam energi terbarukan, dan bahkan kebijakannya dinilai paling rendah terkait urusan iklim.

Mengutip dari The Guardian, indeks ini menunjukkan strategi Australia dalam penanganan masih sangat lemah. Negara kanguru itu juga terungkap paling banyak menghasilkan emisi gas rumah kaca per kapita dibandingkan negara lain. Tetangga Indonesia ini lemah dalam aturan dan dinilai sangat enggan mengadopsi energi terbarukan yang mengakibatkan rendahnya peringkat mereka dalam laporan tersebut. Belum lama ini, Keith Pitt, Menteri Energi Australia sempat berujar bahwa negaranya akan terus memproduksi batubara selama masih ada pasarnya.

Laporan lain dari pertemuan di Glasgow tersebut, memperlihatkan negara yang dipimpin Perdana Menteri Scott Morrison masih belum berkomitmen, menolak kesepakatan pengurangan emisi, bahkan tidak mengurangi tahapan penggunaan batubara. Namun demikian, Australia masih terdepan dalam urusan strategi “penangkapan” karbon

“Negara (Australia) ini sangat lemah ambisi dan aksi dalam konteks internasiohal,” tulis laporan itu. “Australia sudah gagal di antara negara-negara sekutunya, nyaris tanpa aksi, bahkan dalam mewadahi kritik publik selama pelaksanaan COP26.”

Pemerintah Australia sudah menerbitkan daftar kebijakan baru pada Oktober kemarin, menyebutkan mereka tengah berupaya menuju karbon netral pda 2050. Namun, isi kebijakan itu dinilai lemah dan terlalu mengawang-awang,oleh pengamat kebijakan iklim.  

Pidato Morrison pada KTT COP26, dianggap tidak sama sekali menceminkan komitmen (iklim) negaranya, sebaliknya malah membahas pengurangan ongkos teknologi. Orasi Morrison pada wakil pemerintah negara lain itu pun disebut kurangnya komitmen dalam menangani krisis iklim.  

(Source: https://majalahcsr.id/kebijakan-iklim-australia-disorot-paling-buruk/)